Selasa, 13 Juni 2017

PENGARUH KECEPATAN JARINGAN INTERNET WIFI.ID TERHADAP MINAT BELAJAR MAHASISWA



UNMTEN~1
                                                   



PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH KECEPATAN JARINGAN INTERNET WIFI.ID TERHADAP MINAT BELAJAR MAHASISWA DI KOTA MAKASSAR


ERWIN
1315440009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI (ICP)
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, perubahan sangat cepat dengan diimbangi ilmu pengetahuan maka sebuah teknologi informasi tidak kalah kemajuannya dalam perkembangan teknologi itu sendiri. Kecanggihan yang diberikan pada teknologi informasi sangatlah berguna terhadap kemajuan organisasi maupun pribadi, dalam hal ini teknologi informasi dapat mempermudah sebuah pekerjaan.
Indonesia Wifi merupakan jaringan access broadband yang menjadi media untuk menikmati layanan internet berkecepatan tinggi serta berbagai layanan multimedia lainnya menggunakan teknologi wireless fidelity (wifi) terbaru berdasarkan pada spesifikasi IEEE 802.11 yang popular digunakan untuk menghubungkan antar computer, smartphone, laptop, dan perangkat lainnya serta menghubungkan computer dan perangkat lain ke internet atau ke jaringan kabel (ETERNET) local area network. Teknologi ini sudah dilengkapi dengan system control dan monitoring terpadu menjadikan Indonesia wifi dapat menyalurkan lebih dari 1 layanan broadband dengan tingkat kualitas masing-masing dapat dijaminkan.
Kedudukan teknologi informasi sangatlah penting dalam semua aspek kehidupan. Seperti halnya dalam sistem pendidikan, perkuliahan, perusahaan dan sistem manajemen perkantoran kesemuanya itu berbasis teknologi informasi yang diharapkan dapat mempermudah pekerjaan dari masing-masing instansi pemerintah maupun swasta. Salah satu perkembangan yang amat pesat dari teknologi informasi yang menjadi trending topic adalah fasilitas Wi-Fi yang merupakan salah satu teknologi jaringan dengan tidak menggunakan kabel seperti handphone, yaitu melakukan hubungan komunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik. Indonesia wifi (@wifi.id) menyediakan layanan public internet berbasis teknologi wifi hotspot dalam rangka mendukung program percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia di bidang ICT yang telah di canangkan oleh pemerintah republic Indonesia. Dalam memenuhi hal tersebut, saat ini Indonesia wifi (@wifi.id) telah dan akan menyiapkan jutaan titik jaringan internet nirkable (wifi atau hotspot) secara nasional di berbagai lokasi untuk mendukung kebutuhan informasi digital bagi masyarakat. Jaringan @wifi.id yang handal dan tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia akan memberikan kenyamanan dan jaringan koneksi berkualitas tinggi kepada seluruh pengguna nya.
Di dunia perkuliahan, perkembangan teknologi wireless sangat dibutuhkan. Hal itu bisa dilihat pada Access Point (AP) yang dipasang pada setiap jurusan, kantor dan perpustakaan. Hanya dengan bermodal laptop atau handphone yang telah memiliki fasilitas wireless maka kita dapat menikmati teknologi wireless di manapun dan kapanpun. Hal itu dikarenakan laptop digunakan sebagai kebutuhan primer untuk menjalani aktivitas memperoleh ilmu pengetahuan dan proses pembelajaran di kampus. Mahasiswa merupakan konsumen terbesar yang menggunakan fasilitas Wi-Fi. Mahasiswa akan merasa hampa tanpa internet. Manfaat yang didapatkan oleh para pengguna Wi-Fi (mahasiswa) antara lain, mereka mendapatkan pengalaman menggunakan jaringan internet nirkabel dengan gratis, dapat menemukan informasi dari dunia luas, mendapatkan referensi untuk memenuhi kebutuhan tugas kuliah, menjalin silaturahmi melalui dunia maya dan mendapatkan hiburan hal yang paling mendasar dari kesemuanya adalah telah terjadi kondisi ketergantungan pada mahasiswa karena keberadaan fasilitas Wi-Fi tersebut sangat mendukung aktivitas mereka yang memiliki berbagai aktivitas baik formal yaitu kegiatan di dalam perkuliahan maupun aktivitas non-formal yaitu kegiatan di luar kampus seperti organisasi kemahasiswaan yang kesemua hal tersebut merupakan sarana untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih baik.
Wireless Fidelity (wifi) merupakan sebuah teknologi yang terdiri dari beberapa komputer yang tehubung dalam sebuah jaringan tanpa menggunakan lantaran kabel penghubung tapi menggunakan local area network (WLAN). Wireless LAN (WLAN) merupakan teknologi LAN yang menggunakan media penghantar frekwensi dan transmisi radio pada lokasi atau area tertentu sebagai pengganti kabel. Hotspot (wif) adalah satu standar Wireless Netwoking tanpa kabel, hanya dengan komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke jaringan.
Dalam konteks pendidikan yang lebih umum, ataupun hanya PBM, teknologi pendidikan merupakan pengembangan, penerapan, dan penilaian system, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar manusia. Dengan demikian aspek-aspeknya meliputi pertimbangan teoritik yang merupakan hasil penelitian, perangkat dan peralatan teknis atau hardware, dan perangkat lunaknya atau software. Aspek-aspek tersebut difungsikan untuk mendesign, melaksanakan penilaian pendidikan, dengan pendekatan yang sistematik. Pengertian teknologi  pendidikan tidak terlepas dari pengertian teknologi secara umum. Pengertian teknologi yang utama adalah proses yang meningkatkan nilai tambah. Proses tersebut menggunakan dan atau menghasilkan suatu produk tertentu. Produk yang digunakan dan atau dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem. Jadi dalam pengertian umum tentang teknologi, alat, atau sarana baru yang khusus diperlukan tidak menjadi syarat yang mutlak harus ada, karena alat atau sarana itu telah ada sebelumnya.
B.  Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana pengaruh jaringan internet wifi.id terhadap minat belajar mahasiswa di kota Makassar?
2.    Apakah jaringan internet wifi.id dapat menjadi solusi terhadap kebutuhan pembelajaran mahasiswa di kota  Makassar?
C.  Tujuan  Penelitian
1.    Dapat mengetahui pengaruh jaringan internet wifi.id terhadap minat belajar mahasiswa di kota Makassar.
2.    Dapat mengetahui bahwa jaringan internet wifi.id bisa menjadi solusi terhadap kebutuhan pembelajaran mahasiswa di kota Makassar.

D.  Manfaat  Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu :
1.    Manfaat dari penelitian  ini yaitu untuk  mengetahui sejauh mana  pengaruh waifi.id yang digunakan kebanyakan  mahasiswa di kota Makassar dapat berpengaruh terhadap minat belajar.
2.    Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat seebagai sarana pelatihan intelektual, mengembangkan wawasan berpikir yang dilandasi konsep ilmiah dan meningkatkan pemahaman mengenai teknologi pendidikan sebagai kebutuhan untuk menunjang proses pembelajaran yang lebih baik.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A.    Pengertian Pengaruh
Sebuah kekuasaan sangat berhubungan erat dengan pengaruh. Bahkan tidak sedikit dari kita yang menganggap bahwa antara kekuasaan dan pengaruh adalah sama. Sampai akhirnya beberapa ahli menguraikan keduanya berdasarkan pendapat apakah kekuasaan dan pengaruh merupakan dua konsep yang berbeda atau salah satu diantaranya merupakan konsep pokok dan yang lainnya merupakan bentuk khususnya.
Menurut Wiryanto (2001), Pengaruh merupakan tokoh formal maupun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi. Sedangkan menurut Norman Barry (2005) Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
B.  Kecepatan akses jaringan internet
Kecepatan akses akan sangat bergantung pada teknologi jaringan di sekitar jarak dan kondisi lingkungan saat koneksi internet dilakukan. Adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memungkinkan kita dapat mengoneksikan komputer dengan internet melalui beberapa cara. Terdapat beberapa pilihan tipe / jenis kecepatan internet yang dapat digunakan. Berikut adalah kecepatan internet sesuai dengan saluran yang dipilih. Koneksi Dial-Up (melalui Jalur PSTN) Sebelum ada handphone, umumnya komunikasi dilakukan melalui saluran telephone. Kita bisa mengakses internet dengan cara menghubungkan computer ke kabel telephone rumah melalui modem analog (konvensional). Cara ini lebih sering disebut dengan koneksi dial up. Dial-up melalui jalur PSTN (Public Switched Telephone Network) adalah cara kita terhubung ke ISP (Internet Service Provider) melalui jaringan telephone reguler (PSTN), contohnya adalah ”Telkomnet Instan” dari ISP Telkom.
Dahulu, koneksi dial up sering digunakan oleh orang-orang yang menginginkan akses internet dari rumah sendiri. Kecepatan akses internet yang dihasilkannya tergolong rendah untuk ukuran jaman sekarang, yaitu maksimal 56 kbps. Jadi, wajar kalau sekarang banyak ditinggalkan oleh konsumennya karena ada pilihan-pilihan lain dari ISP-ISP sekarang yang menjanjikan kecepatan yang lebih baik. Koneksi ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologi modem yang bekerja pada frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz. Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan transfer data antara modem ADSL dengan modem konvensional (yang bekerja pada frekuensi di bawah 4 kHz). Keuntungan ADSL adalah memberikan kemampuan akses internet berkecepatan tinggi dan suara/fax secara simultan (di sisi pelanggan dengan menggunakan splitter untuk memisahkan saluran telepon dan saluran modem). (Wibro,2014).
Menurut Mcleod dan Schell (2004), internet adalah suatu jaringan yang tersusun atas jaringan lainnya. Akhmad Fauzi (2008) menyatakan bahwa internet merupakan media komunikasi yang menggunakan komputer dan saluran telekomunikasi sebagai tulang punggungnya. Definisi tersebut menggambarkan bahwa internet merupakan media komunikasi secara online yang didukung dengan jaringan-jaringan yang menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lain.
C.  Wifi.id
Wifi.id adalah sebuah ssid yang dipancarkan oleh AP yang berfungsi sebagai default gateway user untuk memasukan usernam/id, agar user dapat menikmati akses internet melalui ssid @wifi.id. (wibro.2014)
1.    Kelebihan @wifi.id
kelebihan akses internet @wifi.id ini iyalah, akses internet dengan kecepatan sanngat tinggi hingga 100 mbps. Lokasi hotspot yg telah menjamur mulai dari tempat perbelanjaan,area pendidikan,rumah sakit,dan masih banyak lagi. Jika dibanding wifi lainnya atau paket data lainnya. Akses dengan ini jauh lebih cepat,murah dan mudah.
2.    Kekurangan @wifi.id
kekurangan akses internet dengan @wifi.id ialah, kita hanya bisa mengaksesnya pada area hotspot tertentu, tidak bisa terlalu jauh dari titik hotspot/access point.
3.    Konfigurasi wifi.id
a.     WAG (Wireless Access Gateway) WAG digunakan sebagai gerbang utama untuk terhubung ke internet.
b.    WAC (Wireless Access Control) WAC digunakan sebagai pengatur AP, Jadi konfigurasi AP terletak pada WAC.
c.     Modem
Modem merupakan alat komunikasi dua arah yaitu penggabungan dari Modulator dan Demudulator. Modulator adalah suatu rangkaian yang berfungsi melakukan proses madulasi yaitu proses menumpangkan data pada frekuensi gelombang pembawa ke sinyal informasi agar bisa dikirim ke penerima melalui media tertentu, biasanya berupa gelombang sinus. Demudulator adalah proses mendapatkan kembali data/proses membaca dari sinyal yang diterima pengirim. Modem yang di gunakan dalam instalasi ada 2:
1.     Modem ONT (Optical Network Terminal)
Modem ONT adalah modem yang menggunakan kabel optik sebagai lastmiles.
2.    Modem ADSL
Modem ADSL adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan komputer atau router ke saluran telepon, untuk menggunakan layanan ADSL.
d.   Hub
Hub digunakan untuk menerima sinyal kemudian  meneruskan kembali sinyal yang diterima dengan kekuatan yang sama dan terdiri dari beberapa port (multiport repeater). Hub bekerja di physical layer yang tidak tahu tentang alamat yang dituju. Meskipun hub memiliki beberapa port tetapi tetap menggunakan metode broadcast dalam mengirimkan sinyal, jadi jika salah satu port sibuk maka port yang lain harus menunggu.
e.    Access Point
Access Point digunakan untuk melakukan pengaturan lalu lintas jaringan dari mobile radio ke jaringan kabel atau dari backbone jaaringan wireless client/server. Peralatan ini merupakan radio based, berupa reciever dan transmiter yang akan terkoneksi dengan local area network atau broadband ethernet. Jenis AP yang digunakan sekarang yaitu :
1.    Autelan
Jenis AP ini adalah yang paling banyak digunakan untuk sekarang ini. Untuk konfigurasi autelan sudah otamatis. Coverage area ± 30 m. Jenis Autelan ada 3 : Indoor, Indoor Eksternal, dan Outdoor Eksternal. Untuk Outdoor Eksternal coverage are 30 - 40 m. Kelebihan pada AP Autelan adalah tidak cepat panas, sering digunakan untuk mesh.
2.    Cisco
Jenis AP ini juga salah satu AP yang sering digunakan, konfigurasinya otomatis dan arah pancarnya omni directional, untuk coverage area ± 30 m. Kelebihanya memiliki sinyal yang stabil (wibro,2014).
D.  Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintregasikan data, memproses dan meyimpan serta mendistribusikan informasi (Oetomo,2002). Satu kesatuan merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah sistem, administrasi bisnis.  karena jika hubungan yang dimunculkan dalam membentuk elemen itu hilang dalam satu bagian maka satu kesatuan tidak akan muncul.
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. Bank dan lembaga keuangan menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek pelanggan dan membuat berbagai laporan rekening dan transaksi yang ada seperti halnya dalam penyaluran kredit. Banyak perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan barang pada tingkat yang paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
E.  Teknologi Pedidikan
Teknologi menurut Jacques Ellul (1967), seorang ahli sosiologi Perancis, mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Garry J. Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan masalah. Setiap teknologi adalah proses untuk meningkatkan nilai tambah (added value). Proses itu akan semakin berkembang dengan makin besarnya tuntutan dalam semua sektor kehidupan, dan karena itu perlu dihasilkan dan dimanfaatkan produk yang semakin bervariasi dan canggih serta  mewujudkan interaksi antara proses dan produk sebagai suatu sistem.
Dalam arti luas menurut Association for Educational communication and Technology (AECT) adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari problem solving, melaksanakan evaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
Dalam konteks pendidikan yang lebih umum, ataupun hanya PBM, teknologi pendidikan merupakan pengembangan, penerapan, dan penilaian system, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar manusia. Dengan demikian aspek-aspeknya meliputi pertimbangan teoritik yang merupakan hasil penelitian, perangkat dan peralatan teknis atau hardware, dan perangkat lunaknya atau software. Aspek-aspek tersebut difungsikan untuk mendesign, melaksanakan penilaian pendidikan, dengan pendekatan yang sistematik. Pengertian teknologi  pendidikan tidak terlepas dari pengertian teknologi secara umum. Pengertian teknologi yang utama adalah proses yang meningkatkan nilai tambah. Proses tersebut menggunakan dan atau menghasilkan suatu produk tertentu. Produk yang digunakan dan atau dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem. Jadi dalam pengertian umum tentang teknologi, alat, atau sarana baru yang khusus diperlukan tidak menjadi syarat yang mutlak harus ada, karena alat atau sarana itu telah ada sebelumnya. Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.(Afidburhanuddin.2013)
F.   Hotspot
Hotspot merupakan wilayah yang terdapat access point sehingga user dapat menggunakannya untuk mengkoneksikan jaringan wireless dengan menggunakan PC, laptop, atau perangkat lainnya yang terdapat fitur wifi. Hotspot adalah definisi untuk daerah yang dilayani oleh satu Access Point Wireless LAN standar 802.11a/b/g, dimana pengguna (user) dapat masuk kedalam Access Point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis notebook, PDA atau lainnya (Stiawan,2008). Sedangkan menurut Priyambodo (2005), Hotspot adalah koneksi jaringan internet yang menggunakan wireless   networking atau jaringan tanpa kabel.
G. Model Penerimaan Teknologi
Model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model) adalah suatu model penerimaan sesorang terhadap sistem teknologi informasi yang digunakan untuk keperluan secara pribadi atau kelompok. Model penerimaan teknologi dikembangkan oleh Davis, dalam Zaenuri, (2015) yang berdasarkan pada model TRA. (Jogianto, 2007). TAM (Technologi Acceptance Model) merupakan model adopsi dari model TRA (Theory of Reasoned Action) yang mana dikembangkan oleh Ajzen dan Fishbein (1975) dalam Sanjaya, (2005) dengan menggambarkan bahwa model TAM (Technologi Acceptance Model) akan lebih baik dalam menjelaskan keinginan untuk penerimaan teknologi dibandingkan dengan TRA (Theory of Reasoned Action), (Davis et al,1989 dalam Jogianto, 2008)
H.  Kecepatan wifi.id
Menurut (Wibro.2014) Dengan menggunakan WiFi, kita dapat mengakses internet dengan cepat.WiFi mempunyai kemampuan akses internet dengan kecepatan hingga Up to 100 Mbps. Kita tidak membutuhkan kabel untuk terhubung kejaringan WiFi.Namun, kita harus berada pada daerah yang mempunyai sinyal WiFi.Daerah yang mempunyai sinyal WiFi adalah daerah yang berada pada radius 100 meter dari titik akses yang sering disebut hotspot. Adapun komponen yang terdapat dalam  hotspot area mencakup beberapa hal:
1.    Access Point (Titik Akses)
Perangkat yang menghubungkan teknologi Wireless LAN dengan ethernet yang terdapat di komputer. Titik akses memiliki kemampuan untuk melayani pengguna lebih banyak disbanding wifi pada umumnya . Luas daerah yang dapat dijangkau oleh sebuah titik akses mencapai 25-100 meter.
2.    Access Controller (Pengendali Akses)
Perangkat yang berfungsi sebagai alat autentifikasi untuk mengecek, apakah seorang pengguna merupakan orang yang mempunyai hak atau izin untuk melakukan akses.


3.    Internet Link
Perangkat yang menghubungkan lokasi hotspot dengan internet. Internet link mempunyai kemamuan koneksi internet sampai kecepatan. Kemampuan koneksi tersebut digunakan untuk melayani seluruh pengguna dalam satu lokasi.
I.     Minat belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008) “minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang”. Slameto (2001) menyatakan bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang dikarenakan hal tersebut datang dari dalam diri seseorang yang didasarkan rasa suka dan tidak adanya paksaan dari pihak luar. Dengan kata lain, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang memaksa. Seorang siswa yang berminat terhadap sesuatu yang diminati itu sama sekali tidak akan menghiraukan sesuatu yang lain. Menurut Jacob W. Getels, (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2008). Minat merupakan perasaan yang didapat karena berhubungan dengan sesuatu. Minat terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung aktivitas belajar berikutnya. Oleh karena itu minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar.
J.    Indikator Minat Belajar
Pada umumnya minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan melului kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan minatnya. Sehingga untuk mengetahui indikator minat dapat dilihat dengan cara menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu atau objek yang disenanginya, karena minat merupakan motif yang dipelajari yang mendorong individu untuk aktif dalam kegiatan tertentu. Seperti halnya pendapat yang diungkapakan Agus Sujanto (2004) mengenai minat yaitu, “minat sebagai sesuatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungannya”. Hal senada diungkapkan juga oleh Witherington dalam Buchori (1991) yang berpendapat bahwa, “minat merupakan kesadaran seseorang terhadap suatu obyek, seseorang, soal atau situasi yang bersangkutan dengan dirinya. Selanjutnya minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar dan kesadaran itu disusul dengan meningkatnya perhatian terhadap suatu obyek”. Dari pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa minat dicirikan dengan adanya pemusatan perhatian atau meningkatnya perhatian terhadap sesuatu.
Menurut Djaali (2007), “minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Hal senada diungkapkan pula oleh  Slameto (2010) bahwa, “minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang”. Dari pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa minat dicirikan dengan rasa lebih suka, rasa tertarik atau rasa senang sebagai bentuk ekspresi terhadap sesuatu hal yang diminati. Melihat beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat diketahui ciri-ciri adanya minat pada seseorang dari beberapa hal, antara lain: adanya perasaan senang, adanya perhatian, adanya aktivitas yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian.

















K.  Kerangka Pikir
    Mahasiswa Pengguna Wifi.Id
Kecepatan Jaringan Internet Wifi.Id
Minat Belajar Mahasiswa Kota Makassar
Instrument Pengumpulan Data Angket, Wawancara
Analisis
Analisis Deskriftif
Regresif Sederhana
Pengaruh Kecepatan Jaringan Internet Wifi.Id Terhadap Minat Belajar Mahasiswa Di Kota Makassar
 




BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Jenis penelitian dan Lokasi Penelitian
1.      Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitafif deskriptif. Penelitian ini dilakukan langsung ke lapangan dan memerlukan analisis statistik untuk memperoleh kebenaran tentang apa yang diteliti. Peneliti akan menyimpulkan hasil penelitian setelah dilakukan analisis data secara kuantitatif.
Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka.
2.      Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data yang kongkrit dan teratur, maka penempatan lokasi atau daerah penelitian yang tepat sangat menentukan. Adapun yang menjadi lokasi pengamatan dalam penelitian ini adalah wifi corner di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Kota Makassar.
B.     Variabel dan Rancangan penelitian
a.      Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010). Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu variabel bebas (independen), dan variabel terikat (dependen).
1.      Variabel X (Bebas/Independent)
Variabel bebas/independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel X nya adalah “Kecepatan jaringan internet wifi.id”.
2.      Variabel Y (Terikat/dependent)
Variabel terikat/dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas). Variabel Y nya adalah “Minat belajar Mahasiswa di kota Makassar”.
b.      Rancangan Penelitian
Setelah menentukan semua variabel penelitian, maka disusunlah desain penelitian yang menjadi pedoman untuk menentukan langkah penelitian dan persiapan sampai pada pelaksanaannya. Desain penelitian ini merupakan strategi untuk mengatur penelitian agar diperoleh data maupun kesimpulan yang diharapkan. Menurut Sugiyono (2010), bahwa desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian.
Tahapan ini merupakan gambaran mengenai keseluruhan perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, analisis dan penafsiran data. Adapun tahapan-tahapan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1)      Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti. Kegiatan tersebut antara lain yaitu:
a)      Menyusun rancangan Penelitian
b)      Pemilihan wifi corner di PT. Telekom Indonesia
c)      Penelitian Awal
d)     Menyiapkan perlengkapan lapangan
2)      Tahap pengumpulan data dan informasi
Pada tahap ini peneliti memasuki lapangan dan berusaha untuk memenuhi pengumpulan data dengan menggunakan instrument berupa angket, interview dan dokumen yang di perlukan dalam penelitian. Adapun dalam tahap penelitian ini data-data yang dikumpulkan yaitu data tentang Mahasiswa pengguna wifi.id dengan menjawab pertanyaan dalam angket. Data yang berasal dari dokumentasi yaitu: profil wifi corner di PT.Telkom Indonesia, data-data seperti data mahasiswa, data karyawan dan staf, data sarana dan prasarana. Data yang meliputi wawancara yaitu: pendapat para Mahasiswa di kota Makassar yang menggunakan wifi.id dengan kecepatan tinggi apakah dapat berpengaruh terhadap minat belajarnya. Data yang berasal dari observasi berupa foto/gambar dan catatan dari kondisi wifi corner. Data yang berasal dari angket yaitu: data hasil dari jawaban anggota sampel dalam mengisi dua macam angket yaitu angket mengenai kecepatan internet wifi.id dan minat belajar mahasiswa di kota makassar.
3)      Tahap Analisis Data
Setelah data-data yang diperlukan dalam penelitian terkumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap analisis data. Dalam tahap ini peneliti menganalisis data yang telah diproses sesuai dengan data yang diperoleh yaitu apa adanya, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan analisi penelitian dengan sebenar-benarnya.
Teknik analisis data yang dimaksud penulis yaitu berusaha untuk memberikan uraian mengenai hasil penelitian tentang ada atau tidaknya pengaruh kecepatan jaringan internet wifi.id terhadap minat belajar mahasiswa di kota makassar.
4)      Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini data yang telah diolah disusun secara sistematis disajikan secara ringkas dan rapi agar dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Langkah Terakhir adalah menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang terkait dengan masalah penelitian.
C.          Definisi operasional variabel 
Definisi operasional adalah definisi yang dirumuskan oleh peneliti tentang istilah-istilah yang ada pada masalah peneliti dengan maksud untuk menyamakan presepsi antara peneliti dan dengan orang-orang yang terkait dengan penelitian.
Sesuai dengan judul dan rumusan masalah di atas, maka yang perlu peneliti rumuskan definisi operasionalnya adalah sebagai berikut:
1.      Kecepatan jaringan internet wifi.id
Dengan kecepatan jaringan internet wifi.id apakah dapat berpengaruh terhadap miat belajar mahasiswa di kota Makassar.
2.      Minat belajar
Minat belajar adalah suatu penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Seseorang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu (Djamarah, 2008).

D.          Populasi dan Sampel
1.            Populasi
Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan atau individu-individu yan karakteristiknya ingin diketahui (Anggoro, 2007).
Menurut definisi diatas, maka yang menjadi populasi atau sasaran penelitian adalah seluruh  mahasiswa pengguna wifi.id di kota Makassar.
2.      Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan teknik purposive sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan tertentu, serta berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya. Menurut Arikunto (1997), apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Jika jumlahnya besar maka dapat diambil 10-15 %, 20-25% atau lebih, tergantung dari : (1) kemampuan peneliti dari segi waktu dan dana, (2) sempit luasnya wilayah pengamatan dari subjek dan (3) besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.
Dengan mengingat jumlah mahasiswa pengguna wifi.id pada PT. Telkom Indonesia yang akan di teliti dari data yang diperoleh, jumlah sampel dengan mengambil 60%  adalah 90 mahasiswa pengguna wifi.id.


Jadi sampelnya adalah
Jumlah pengguna           :  mahasiswa pengguna wifi.id
Jadi sampel yang akan diambil peneliti sebanyak 54 mahasiswa pengguna wifi.id, dengan pengambilan sampel secara acak.
E.  Teknik dan Instrumen pengumpulan data
1.    Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian dapat dilakukan dengan beberapa metode pengumpulan data, sehingga data yang diperoleh memang benar-benar dapat diuji kebenarannya dan data dapat dipertanggung jawabkan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti, diantaranya:
1.      Observasi
Teknik observasi merupakan teknik yang dilakukan secara langsung di lapangan untuk mendapatkan data tentang kondisi atau keadaan wifi corner  yanag akan menjadi tempat penelitian, misalnya menyaksikan langsung aktivitas pengguna wifi.id.
2.      Angket (Kusioner)
Metode angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2010).Angket atau kusioner ini untuk mendapatkan data mengenai variabel independen  (kepadatan) dan variabel dependent (proses pembelajaran). Angket tersebut disusun dalam bentuk empat pilihan jawaban , yaitu : (a) Selalu (b) Sering (c) Kadang-kadang (d) Tidak Pernah. Sedangkan sistem penilaian yang dilakukan mengikuti prosedur penilaian skala likert dengan ketententuan sebagai berikut :
Pernyataan
Skor pilihan alternatif respon
SL
SR
KK
BR
Positif (+)
4
3
2
1
Negatif (-)
1
2
3
4
Tabel. 3.1 Prosedur Penilaian Skala Likert
Proses perhitungan terhadap data yang sudah diberi skor menurut jenis data yang dikumpulkan yaitu data kualitatif yang kemudian diubah menjadi data kuantitatif, maka teknik yang digunakan adalah analisis statistik, yaitu dengan menggunakan rumus statistik yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil penellitian dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
F          =  Frekuensi
N         =  Jumlah Responden
P          =  Angka persentase
3.      Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan, karena peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam, sehingga data yang berhubungan dengan kecepatan jaringan internet wifi.id dapat berpengaruh terhadap minat belajar mahasiswa di kota Makassar yang menggunakan wifi.id. Data yang diperoleh diharapkan dapat lebih jelas dan relevan, misalnya seperti data kondisi wifi corner itu sendiri, banyak tidaknya mahasiswa yang menggunakan wifi.id.
Peneliti menggunakan pertanyaan tak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka dimana responden secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. Responden interview dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menggunakan wifi.id yang ada di wifi corner PT.Telkom Indonesia,yangdigunakan oleh peneliti sebagai subjek penelitian.
4.      Dokumentasi
   Teknik ini dilakukan guna memperoleh informasi yang dapat memperkuat penelitian, teknik dokumentasi ini bertujuan untuk memperoleh data-data untuk lampiran tempat yang akan diteliti.
2.      Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian ini secara pokok melibatkan dua variabel data, yaitu data kecepatan jaringan internet wifi.id (variabel X) dan minat belajar mahasiswa kota Makassar (variabel Y).
Data penelitian untuk variabel (X) kecepatan jaringan internet wifi.id diperoleh melalui kuesioner atau angket yang disebarkan kepada responden penelitian. Angket tersebut terdiri dari 20 pertanyaan yang mengenai bagaimana kecepatan jaringan internet wifi.id, seberapa besar kecepatan jaringan wifi.id ini, dan apakah dengan kecepatan yang di keluarkan oleh wifi.id dengan kecepatan maksimumnya hinnga 100 mbps dapat menarik minat untuk menggunakanya.. Sedangkan data penelitian mengenai variabel (Y) minat belajar mahasiswa kota Makassar diperoleh melalui kuesioner atau angket juga yang akan diberikan oleh peneliti kepada responden. Angket tersebut terdiri dari 20 pertanyaan yang mengenai bagaimana minat belajar merka setelah mendapat jaringan yang cepat dan apakah dengan jaringan ini dapat menjadi solusi yang baik untuk mendapatkan bahan belajar yang mudah dan cepat.
F.     Teknik Pengolahan dan Analisis Data.
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yaitu pengolahan dan analisis data. Adapun teknik pengolahan data, sebagai berikut:
1.        Skoring : Mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari responden kedalam kategori-kategori, klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda atau skor berbentuk angka pada masing-masing jawaban.
2.        Tabulating : Membuat tabel-tabel untuk memasukkan jawaban-jawaban responden yang kemudian dicari presentasinya untuk dianalisa.
Setelah data-data diolah langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Teknik analisis data yang dimaksud penulis yaitu berusaha untuk memberikan uraian mengenai hasil penelitian tentang ada atau tidaknya pengaruh kepadatan siswa di dalam kelas terhadap proses pembelajaran. Penulis dalam hal ini menggunakan teknik analisis data sebagai berikut :



1.        Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan kepadatan siswa di dalam kelas yang dilihat dari hasil penyebaran angket dan proses pembelajaran pun juga yang dilihat dari hasil angket yang sebarkan.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya presentase jawaban angket dari responden. Rumus yang digunakan ialah:
Keterangan :
F          =  Frekuensi
N         =  Jumlah Responden
P          =  Angka persentase
Rumusan diatas digunakan untuk menghitung data-data dari angket tentang kepadatan ruang kelas dan angket tentang proses pembelajaran geografi. Setelah itu penulis menggunakan makna standar sebagai berikut :
a.       76-100 %   : Selalu (SL)
b.      56-75%      : Sering (SR)
c.       40-55%      : Kadang-kadang (KK)
d.      0-40%        : Baru (BR)
2.      Mengetahui Pengaruh Antara Variabel X dan Variabel Y
Untuk mengetahui pengaruh kecepatan jaringan internet wifi.id terhadap minat belajar mahasiswa, peneliti menggunakan analisis regresi sederhana. Regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk menentukan kemungkinan bentuk hubungan variabel X dan variabel Y.
Ý = a + bX
keterangan:
Ŷ: Nilai yang diramalkan.
a : Harga Y ketika harga X = 0 (Harga konstan)
b : Koefisien regresi
X: Variabel Bebas
n : Jumlah data

Mencari persamaan umum regresi linier sederhana, terlebih dahulu mencari harga a dan b, yaitu dengan rumus:

 



Selanjutnya dalam regresi sederhana ada dua tahap uji, yaitu uji linieritas regresi dan uji signifikansi, adapun rumusnya adalah:
1.     

Uji Linier Regresi dengan AnalisiVarian




Dengan :                                 
                                                  



 




Keterangan :
RK                  : Rerata Kuadrat
JK                    : Jumlah Kuadrat
RKY               : Rerata Kuadrat Y
RKK               : Rerata Kuadrat Kesalahan
RKreg             : Rerata Kuadrat Regresi
JKreg               : Jumlah Kuadrat Regresi                                                       
dk                    : Derajat Kebebasan
n                      : Jumalah Sampel
k                      : Peubah (2)
a. Uji linear regresi dengan kriteria
1) Ho diterima, jika Fo < Ft, maka hubungan X dan Y linier
2) Ha diterima, jika Fo > Ft, Hubungan X dan Y tidak linier
b. Derajat kebebasan
1) dk pembilang      : k-1
2) dk penyebut       : n-k
2.      Uji Signifikansi
Adapun kaidah atau kriterianya adalah:
1) Ho diterima, jika Fo< Ft , maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
2) Ha diterima, jika Fo> Ft, maka ada pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
Jika ingin mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka dapat Menggunakan Rumus product moment.

 



Keterangan :
r                = koefisien antara variabel x dan y
           = Jumlah skor distribusi x
           = Jumlah skor distribusi y
         = Jumlah perkalian skor x dan y
N              = Jumlah responden x dan y yang mengisi kuesioner
         = Jumlah kordinat skor distribusi x
         = Jumlah kordinat skor distribusi y
Hipotesisi product moment adalah :
H0            : Tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y, jika F0 ≤ Ft, atau H0 diterima.
Ha            : Ada Hubungan antara variabel X dan variabel Y, jika F0  ≥ Ft,  atau Ha diterima.



DAFTAR PUSTAKA

Afidburhanuddin. 2013. Landasan Pendidikan dan Penerapan. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/landasan-pendidikan-dan-penerapannya/. Di akses tanggal 21 April 2017.
Agus Sujanto. 2004. Pisikolog Kepribadian. Rineka Cipta. Jakarta
Anggoro. 2007. Metode Penelitian. Universitas Terbuka. Jakarta
Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Rineka Cipta. Jakarta

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Rineka Cipta. Jakarta
Buchori. 1991. Psikologi Pendidikan. PT. Aksara Baru. Jakarta.
Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2002.  Perencangan dan Pembangunan Sistem Informasi, Andy Offset, Yogyakarta.
 Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Jogianto, 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi.  Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Andi.  Yogyakarta.
Mc Leod, Raymond,Jr & George Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 8. Jakarta: PT.Indeks.

Priyambodo, Tri Kuntoro. 2005. Jaringan Wifi, Teori dan Implementasi. Andi.Yogyakarta

Slameto. 2001. Belajar da Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta. Jakarta.
Slameto. 2010. Belajar da Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta. Jakarta.
Stiawan Deris, 2008. Wireless Fundamental, Instalation, & Implemetation. Fakultas Ilmu Komputer. Skripsi. Universitas Sriwijaya.
Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Psikolo Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.  Alfabeta. Bandung.

 Zainuri Achmat, Endang Siti Astuti, dan Rezki Yudhi Dewantara, 2015 Pengaruh Kemudahan Penggunaan Dan Kemanfaatan Teknologi Informasi Berbasis Wireless Terhadap Niat Pengguna Internet. Jurnal Administtrasi Bisnis. Vol. 27, No 1. Malang.


           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar