
PROPOSAL
PENELITIAN
PENGARUH
KECEPATAN JARINGAN INTERNET WIFI.ID TERHADAP MINAT BELAJAR MAHASISWA DI KOTA
MAKASSAR
ERWIN
1315440009
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI (ICP)
JURUSAN
GEOGRAFI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seiring perkembangan
teknologi yang semakin maju, perubahan sangat cepat dengan diimbangi ilmu
pengetahuan maka sebuah teknologi informasi tidak kalah kemajuannya dalam
perkembangan teknologi itu sendiri. Kecanggihan yang diberikan pada teknologi
informasi sangatlah berguna terhadap kemajuan organisasi maupun pribadi, dalam
hal ini teknologi informasi dapat mempermudah sebuah pekerjaan.
Indonesia Wifi merupakan
jaringan access broadband yang
menjadi media untuk menikmati layanan internet berkecepatan tinggi serta
berbagai layanan multimedia lainnya menggunakan teknologi wireless fidelity (wifi) terbaru
berdasarkan pada spesifikasi IEEE 802.11 yang popular digunakan untuk
menghubungkan antar computer, smartphone, laptop, dan perangkat lainnya serta
menghubungkan computer dan perangkat lain ke internet atau ke jaringan kabel
(ETERNET) local area network. Teknologi ini sudah dilengkapi dengan system
control dan monitoring terpadu menjadikan Indonesia wifi dapat menyalurkan
lebih dari 1 layanan broadband dengan tingkat kualitas masing-masing dapat
dijaminkan.
Kedudukan
teknologi informasi sangatlah penting dalam semua aspek kehidupan. Seperti
halnya dalam sistem pendidikan, perkuliahan, perusahaan dan sistem manajemen
perkantoran kesemuanya itu berbasis teknologi informasi yang diharapkan dapat
mempermudah pekerjaan dari masing-masing instansi pemerintah maupun swasta.
Salah satu perkembangan yang amat pesat dari teknologi informasi yang menjadi trending topic adalah fasilitas
Wi-Fi yang merupakan salah satu teknologi jaringan dengan tidak menggunakan
kabel seperti handphone, yaitu melakukan hubungan komunikasi dengan menggunakan
gelombang elektromagnetik. Indonesia wifi (@wifi.id) menyediakan layanan public
internet berbasis teknologi wifi hotspot dalam rangka mendukung program
percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia di bidang ICT yang telah
di canangkan oleh pemerintah republic Indonesia. Dalam memenuhi hal tersebut,
saat ini Indonesia wifi (@wifi.id) telah dan akan menyiapkan jutaan titik
jaringan internet nirkable (wifi atau hotspot) secara nasional di berbagai
lokasi untuk mendukung kebutuhan informasi digital bagi masyarakat. Jaringan
@wifi.id yang handal dan tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia akan memberikan
kenyamanan dan jaringan koneksi berkualitas tinggi kepada seluruh pengguna nya.
Di
dunia perkuliahan, perkembangan teknologi wireless sangat dibutuhkan. Hal itu
bisa dilihat pada Access Point (AP)
yang dipasang pada setiap jurusan, kantor dan perpustakaan. Hanya
dengan bermodal laptop atau handphone yang telah memiliki fasilitas wireless
maka kita dapat menikmati teknologi wireless di manapun dan kapanpun. Hal itu
dikarenakan laptop digunakan sebagai kebutuhan primer untuk menjalani aktivitas
memperoleh ilmu pengetahuan dan proses pembelajaran di kampus. Mahasiswa
merupakan konsumen terbesar yang menggunakan fasilitas Wi-Fi. Mahasiswa akan
merasa hampa tanpa internet. Manfaat yang didapatkan oleh para pengguna Wi-Fi
(mahasiswa) antara lain, mereka mendapatkan pengalaman menggunakan jaringan
internet nirkabel dengan gratis, dapat menemukan informasi dari dunia luas,
mendapatkan referensi untuk memenuhi kebutuhan tugas kuliah, menjalin
silaturahmi melalui dunia maya dan mendapatkan hiburan hal yang paling mendasar
dari kesemuanya adalah telah terjadi kondisi ketergantungan pada mahasiswa
karena keberadaan fasilitas Wi-Fi tersebut sangat mendukung aktivitas mereka
yang memiliki berbagai aktivitas baik formal yaitu kegiatan di dalam
perkuliahan maupun aktivitas non-formal yaitu kegiatan di luar kampus seperti
organisasi kemahasiswaan yang kesemua hal tersebut merupakan sarana untuk
menciptakan kualitas hidup yang lebih baik.
Wireless Fidelity (wifi)
merupakan sebuah teknologi yang terdiri dari beberapa komputer yang tehubung
dalam sebuah jaringan tanpa menggunakan lantaran kabel penghubung tapi
menggunakan local area network (WLAN). Wireless LAN (WLAN) merupakan teknologi
LAN yang menggunakan media penghantar frekwensi dan transmisi radio pada lokasi
atau area tertentu sebagai pengganti kabel. Hotspot (wif) adalah satu standar
Wireless Netwoking tanpa kabel, hanya dengan komponen yang sesuai dapat
terkoneksi ke jaringan.
Dalam
konteks pendidikan yang lebih umum, ataupun hanya PBM, teknologi pendidikan merupakan
pengembangan, penerapan, dan penilaian system, teknik dan alat bantu untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar manusia. Dengan demikian
aspek-aspeknya meliputi pertimbangan teoritik yang merupakan hasil penelitian,
perangkat dan peralatan teknis atau hardware, dan perangkat lunaknya atau
software. Aspek-aspek tersebut difungsikan untuk mendesign, melaksanakan
penilaian pendidikan, dengan pendekatan yang sistematik. Pengertian
teknologi pendidikan tidak terlepas dari
pengertian teknologi secara umum. Pengertian teknologi yang utama adalah proses
yang meningkatkan nilai tambah. Proses tersebut menggunakan dan atau
menghasilkan suatu produk tertentu. Produk yang digunakan dan atau dihasilkan
tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian
integral dari suatu sistem. Jadi dalam pengertian umum tentang teknologi, alat,
atau sarana baru yang khusus diperlukan tidak menjadi syarat yang mutlak harus
ada, karena alat atau sarana itu telah ada sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,
maka penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
pengaruh jaringan internet wifi.id terhadap minat belajar mahasiswa di kota Makassar?
2. Apakah
jaringan internet wifi.id dapat menjadi solusi terhadap kebutuhan pembelajaran
mahasiswa di kota Makassar?
C. Tujuan Penelitian
1. Dapat
mengetahui pengaruh jaringan internet wifi.id terhadap minat belajar mahasiswa
di kota Makassar.
2. Dapat
mengetahui bahwa jaringan internet wifi.id bisa menjadi solusi terhadap
kebutuhan pembelajaran mahasiswa di kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini
yaitu :
1. Manfaat
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengaruh waifi.id yang digunakan
kebanyakan mahasiswa di kota Makassar
dapat berpengaruh terhadap minat belajar.
2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat seebagai sarana
pelatihan intelektual, mengembangkan wawasan berpikir yang dilandasi konsep
ilmiah dan meningkatkan pemahaman mengenai teknologi pendidikan sebagai
kebutuhan untuk menunjang proses pembelajaran yang lebih baik.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Pengertian Pengaruh
Sebuah kekuasaan
sangat berhubungan erat dengan pengaruh. Bahkan tidak sedikit dari kita yang
menganggap bahwa antara kekuasaan dan pengaruh adalah sama. Sampai akhirnya
beberapa ahli menguraikan keduanya berdasarkan pendapat apakah kekuasaan dan
pengaruh merupakan dua konsep yang berbeda atau salah satu diantaranya
merupakan konsep pokok dan yang lainnya merupakan bentuk khususnya.
Menurut Wiryanto (2001),
Pengaruh merupakan tokoh formal maupun informal di dalam masyarakat, mempunyai
ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang
dipengaruhi. Sedangkan menurut Norman Barry (2005) Pengaruh adalah suatu tipe
kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara
tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman
sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
B. Kecepatan
akses jaringan internet
Kecepatan akses akan sangat
bergantung pada teknologi jaringan di sekitar jarak dan kondisi lingkungan saat
koneksi internet dilakukan. Adanya perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi saat ini memungkinkan kita dapat mengoneksikan komputer dengan
internet melalui beberapa cara. Terdapat beberapa pilihan tipe / jenis
kecepatan internet yang dapat digunakan. Berikut adalah kecepatan internet
sesuai dengan saluran yang dipilih. Koneksi Dial-Up (melalui Jalur PSTN)
Sebelum ada handphone, umumnya komunikasi dilakukan melalui saluran telephone.
Kita bisa mengakses internet dengan cara menghubungkan computer ke kabel
telephone rumah melalui modem analog (konvensional). Cara ini lebih sering
disebut dengan koneksi dial up. Dial-up melalui jalur PSTN (Public Switched
Telephone Network) adalah cara kita terhubung ke ISP (Internet Service
Provider) melalui jaringan telephone reguler (PSTN), contohnya adalah
”Telkomnet Instan” dari ISP Telkom.
Dahulu, koneksi dial up sering
digunakan oleh orang-orang yang menginginkan akses internet dari rumah sendiri.
Kecepatan akses internet yang dihasilkannya tergolong rendah untuk ukuran jaman
sekarang, yaitu maksimal 56 kbps. Jadi, wajar kalau sekarang banyak
ditinggalkan oleh konsumennya karena ada pilihan-pilihan lain dari ISP-ISP
sekarang yang menjanjikan kecepatan yang lebih baik. Koneksi ADSL (Asymetric
Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologi modem yang bekerja pada
frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz. Inilah penyebab utama perbedaan
kecepatan transfer data antara modem ADSL dengan modem konvensional (yang bekerja
pada frekuensi di bawah 4 kHz). Keuntungan ADSL adalah memberikan kemampuan
akses internet berkecepatan tinggi dan suara/fax secara simultan (di sisi
pelanggan dengan menggunakan splitter untuk memisahkan saluran telepon dan
saluran modem). (Wibro,2014).
Menurut Mcleod dan Schell (2004),
internet adalah suatu jaringan yang tersusun atas jaringan lainnya. Akhmad
Fauzi (2008) menyatakan bahwa internet merupakan media komunikasi yang
menggunakan komputer dan saluran telekomunikasi sebagai tulang punggungnya.
Definisi tersebut menggambarkan bahwa internet merupakan media komunikasi
secara online yang didukung dengan jaringan-jaringan yang menghubungkan
komputer satu dengan komputer yang lain.
C. Wifi.id
Wifi.id adalah sebuah ssid yang dipancarkan oleh AP yang
berfungsi sebagai default gateway user untuk memasukan usernam/id, agar user
dapat menikmati akses internet melalui ssid @wifi.id. (wibro.2014)
1.
Kelebihan @wifi.id
kelebihan
akses internet @wifi.id ini iyalah, akses internet dengan kecepatan sanngat
tinggi hingga 100 mbps. Lokasi hotspot yg telah menjamur mulai dari tempat
perbelanjaan,area pendidikan,rumah sakit,dan masih banyak lagi. Jika dibanding
wifi lainnya atau paket data lainnya. Akses dengan ini jauh lebih cepat,murah
dan mudah.
2. Kekurangan
@wifi.id
kekurangan
akses internet dengan @wifi.id ialah, kita hanya bisa mengaksesnya pada area
hotspot tertentu, tidak bisa terlalu jauh dari titik hotspot/access point.
3. Konfigurasi wifi.id
a. WAG (Wireless
Access Gateway) WAG digunakan sebagai gerbang utama untuk terhubung ke
internet.
b. WAC (Wireless Access Control) WAC digunakan sebagai pengatur AP, Jadi
konfigurasi AP terletak pada WAC.
c. Modem
Modem
merupakan alat komunikasi dua arah yaitu penggabungan dari Modulator dan
Demudulator. Modulator adalah suatu rangkaian yang berfungsi melakukan proses
madulasi yaitu proses menumpangkan data pada frekuensi gelombang pembawa ke
sinyal informasi agar bisa dikirim ke penerima melalui media tertentu, biasanya
berupa gelombang sinus. Demudulator adalah proses mendapatkan kembali
data/proses membaca dari sinyal yang diterima pengirim. Modem yang di gunakan dalam instalasi ada 2:
1.
Modem ONT (Optical
Network Terminal)
Modem
ONT adalah modem yang menggunakan kabel optik sebagai lastmiles.
2.
Modem ADSL
Modem ADSL adalah perangkat yang
digunakan untuk menghubungkan komputer atau router ke saluran telepon, untuk
menggunakan layanan ADSL.
d. Hub
Hub digunakan untuk menerima sinyal
kemudian meneruskan kembali sinyal yang
diterima dengan kekuatan yang sama dan terdiri dari beberapa port (multiport repeater). Hub bekerja di
physical layer yang tidak tahu tentang alamat yang dituju. Meskipun hub
memiliki beberapa port tetapi tetap menggunakan metode broadcast dalam
mengirimkan sinyal, jadi jika salah satu port sibuk maka port yang lain harus
menunggu.
e. Access Point
Access Point digunakan untuk
melakukan pengaturan lalu lintas jaringan dari mobile radio ke jaringan kabel
atau dari backbone jaaringan wireless client/server. Peralatan ini
merupakan radio based, berupa reciever dan transmiter yang akan terkoneksi
dengan local area network atau broadband ethernet. Jenis
AP yang digunakan sekarang yaitu :
1. Autelan
Jenis
AP ini adalah yang paling banyak digunakan untuk sekarang ini. Untuk
konfigurasi autelan sudah otamatis. Coverage area ± 30 m. Jenis Autelan ada 3 :
Indoor, Indoor Eksternal, dan Outdoor Eksternal. Untuk Outdoor Eksternal
coverage are 30 - 40 m. Kelebihan pada AP Autelan adalah tidak cepat panas,
sering digunakan untuk mesh.
2. Cisco
Jenis
AP ini juga salah satu AP yang sering digunakan, konfigurasinya otomatis dan
arah pancarnya omni directional, untuk coverage area ± 30 m. Kelebihanya
memiliki sinyal yang stabil (wibro,2014).
D. Sistem
Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk
satu kesatuan untuk mengintregasikan data, memproses dan meyimpan serta
mendistribusikan informasi (Oetomo,2002). Satu kesatuan merupakan unsur yang
sangat penting dalam sebuah sistem, administrasi bisnis. karena jika hubungan yang dimunculkan dalam
membentuk elemen itu hilang dalam satu bagian maka satu kesatuan tidak akan
muncul.
Organisasi menggunakan sistem
informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. Bank dan lembaga
keuangan menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek pelanggan dan
membuat berbagai laporan rekening dan transaksi yang ada seperti halnya dalam penyaluran
kredit. Banyak perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan
persediaan barang pada tingkat yang paling rendah agar konsisten dengan jenis
barang yang tersedia.
E. Teknologi
Pedidikan
Teknologi menurut Jacques Ellul (1967), seorang ahli
sosiologi Perancis, mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang
secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Garry J. Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu
perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk
memecahkan masalah. Setiap teknologi adalah proses untuk
meningkatkan nilai tambah (added value). Proses itu akan semakin
berkembang dengan makin besarnya tuntutan dalam semua sektor kehidupan, dan
karena itu perlu dihasilkan dan dimanfaatkan produk yang semakin bervariasi dan
canggih serta mewujudkan interaksi antara proses dan produk sebagai suatu
sistem.
Dalam arti luas menurut Association for
Educational communication and Technology (AECT) adalah proses yang kompleks
dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi
untuk menganalisis masalah, mencari problem solving, melaksanakan evaluasi dan
mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
Dalam konteks pendidikan yang lebih umum, ataupun
hanya PBM, teknologi pendidikan merupakan pengembangan, penerapan, dan
penilaian system, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas belajar manusia. Dengan demikian aspek-aspeknya meliputi pertimbangan
teoritik yang merupakan hasil penelitian, perangkat dan peralatan teknis atau
hardware, dan perangkat lunaknya atau software. Aspek-aspek tersebut
difungsikan untuk mendesign, melaksanakan penilaian pendidikan, dengan
pendekatan yang sistematik. Pengertian teknologi pendidikan tidak terlepas dari pengertian
teknologi secara umum. Pengertian teknologi yang utama adalah proses yang
meningkatkan nilai tambah. Proses tersebut menggunakan dan atau menghasilkan
suatu produk tertentu. Produk yang digunakan dan atau dihasilkan tidak terpisah
dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari
suatu sistem. Jadi dalam pengertian umum tentang teknologi, alat, atau sarana
baru yang khusus diperlukan tidak menjadi syarat yang mutlak harus ada, karena
alat atau sarana itu telah ada sebelumnya. Pendidikan merupakan bagian penting
dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan
juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia
belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju
kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya
dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik
anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan
mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.(Afidburhanuddin.2013)
F.
Hotspot
Hotspot merupakan wilayah yang
terdapat access point sehingga user dapat menggunakannya untuk mengkoneksikan
jaringan wireless dengan menggunakan PC, laptop, atau perangkat lainnya yang
terdapat fitur wifi. Hotspot adalah definisi untuk daerah yang dilayani oleh
satu Access Point Wireless LAN standar 802.11a/b/g, dimana pengguna (user)
dapat masuk kedalam Access Point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat
sejenis notebook, PDA atau lainnya (Stiawan,2008). Sedangkan menurut Priyambodo
(2005), Hotspot adalah koneksi jaringan internet yang menggunakan wireless networking atau jaringan tanpa kabel.
G. Model
Penerimaan Teknologi
Model
penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model) adalah suatu model
penerimaan sesorang terhadap sistem teknologi informasi yang digunakan untuk
keperluan secara pribadi atau kelompok. Model penerimaan teknologi dikembangkan
oleh Davis, dalam Zaenuri, (2015) yang berdasarkan pada model TRA. (Jogianto,
2007). TAM (Technologi Acceptance Model)
merupakan model adopsi dari model TRA (Theory
of Reasoned Action) yang mana dikembangkan oleh Ajzen dan Fishbein (1975)
dalam Sanjaya, (2005) dengan menggambarkan bahwa model TAM (Technologi
Acceptance Model) akan lebih baik dalam menjelaskan keinginan untuk penerimaan
teknologi dibandingkan dengan TRA (Theory
of Reasoned Action), (Davis et al,1989 dalam Jogianto, 2008)
H. Kecepatan
wifi.id
Menurut (Wibro.2014) Dengan
menggunakan WiFi, kita dapat mengakses internet dengan cepat.WiFi mempunyai
kemampuan akses internet dengan kecepatan hingga Up to 100 Mbps. Kita tidak
membutuhkan kabel untuk terhubung kejaringan WiFi.Namun, kita harus berada pada
daerah yang mempunyai sinyal WiFi.Daerah yang mempunyai sinyal WiFi adalah
daerah yang berada pada radius 100 meter dari titik akses yang sering disebut
hotspot. Adapun komponen yang terdapat dalam hotspot area mencakup
beberapa hal:
1. Access Point
(Titik Akses)
Perangkat yang menghubungkan
teknologi Wireless LAN dengan ethernet yang terdapat di komputer. Titik
akses memiliki kemampuan untuk melayani pengguna lebih banyak disbanding wifi
pada umumnya . Luas daerah yang dapat dijangkau oleh sebuah titik akses
mencapai 25-100 meter.
2. Access
Controller
(Pengendali Akses)
Perangkat yang berfungsi sebagai
alat autentifikasi untuk mengecek, apakah seorang pengguna merupakan orang yang
mempunyai hak atau izin untuk melakukan akses.
3. Internet Link
Perangkat yang menghubungkan lokasi
hotspot dengan internet. Internet link mempunyai kemamuan koneksi internet
sampai kecepatan. Kemampuan koneksi tersebut digunakan untuk melayani seluruh
pengguna dalam satu lokasi.
I.
Minat belajar
Menurut
Syaiful Bahri Djamarah (2008) “minat adalah kecenderungan yang menetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat
terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan
rasa senang”. Slameto (2001) menyatakan bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh”. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang
berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara
konsisten dengan rasa senang dikarenakan hal tersebut datang dari dalam diri
seseorang yang didasarkan rasa suka dan tidak adanya paksaan dari pihak luar.
Dengan kata lain, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang memaksa. Seorang siswa yang berminat
terhadap sesuatu yang diminati itu sama sekali tidak akan menghiraukan sesuatu
yang lain. Menurut Jacob W. Getels, (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2008). Minat
merupakan perasaan yang didapat karena berhubungan dengan sesuatu. Minat
terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar selanjutnya
serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat terhadap sesuatu
merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung aktivitas belajar berikutnya.
Oleh karena itu minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar.
J. Indikator
Minat Belajar
Pada umumnya minat
seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan melului kegiatan atau aktivitas
yang berkaitan dengan minatnya. Sehingga untuk mengetahui indikator minat dapat
dilihat dengan cara menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu atau
objek yang disenanginya, karena minat merupakan motif yang dipelajari yang
mendorong individu untuk aktif dalam kegiatan tertentu. Seperti halnya pendapat
yang diungkapakan Agus Sujanto (2004) mengenai minat yaitu, “minat sebagai
sesuatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja yang terlahir dengan penuh
kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungannya”. Hal senada diungkapkan
juga oleh Witherington dalam Buchori (1991) yang berpendapat bahwa, “minat
merupakan kesadaran seseorang terhadap suatu obyek, seseorang, soal atau
situasi yang bersangkutan dengan dirinya. Selanjutnya minat harus dipandang
sebagai suatu sambutan yang sadar dan kesadaran itu disusul dengan meningkatnya
perhatian terhadap suatu obyek”. Dari pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa
minat dicirikan dengan adanya pemusatan perhatian atau meningkatnya perhatian
terhadap sesuatu.
Menurut Djaali (2007), “minat
adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada sesuatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh”. Hal senada diungkapkan pula oleh Slameto (2010)
bahwa, “minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
terus-menerus yang disertai rasa senang”. Dari pernyataan tersebut
mengindikasikan bahwa minat dicirikan dengan rasa lebih suka, rasa tertarik
atau rasa senang sebagai bentuk ekspresi terhadap sesuatu hal yang diminati.
Melihat beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat diketahui ciri-ciri
adanya minat pada seseorang dari beberapa hal, antara lain: adanya perasaan
senang, adanya perhatian, adanya aktivitas yang merupakan akibat dari rasa
senang dan perhatian.
K. Kerangka Pikir
Mahasiswa Pengguna Wifi.Id
|
Kecepatan Jaringan
Internet Wifi.Id
|
Minat Belajar
Mahasiswa Kota Makassar
|
Instrument Pengumpulan Data Angket,
Wawancara
|
Analisis
|
Analisis
Deskriftif
|
Regresif
Sederhana
|
Pengaruh Kecepatan
Jaringan Internet Wifi.Id Terhadap Minat Belajar Mahasiswa Di Kota Makassar
|
BAB III
METODE
PENELITIAN
A.
Jenis
penelitian dan Lokasi Penelitian
1.
Jenis
Penelitian
Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kuantitafif deskriptif. Penelitian ini dilakukan
langsung ke lapangan dan memerlukan analisis statistik untuk memperoleh
kebenaran tentang apa yang diteliti. Peneliti akan menyimpulkan hasil
penelitian setelah dilakukan analisis data secara kuantitatif.
Data kuantitatif adalah
jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berupa
informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka.
2.
Lokasi
Penelitian
Untuk memperoleh data yang kongkrit dan teratur, maka penempatan lokasi
atau daerah penelitian yang tepat sangat menentukan. Adapun yang menjadi lokasi
pengamatan dalam penelitian ini adalah wifi corner di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Kota
Makassar.
B.
Variabel
dan Rancangan penelitian
a.
Variabel
Variabel penelitian
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010). Variabel dalam penelitian
ini dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu variabel bebas (independen),
dan variabel terikat (dependen).
Variabel
bebas/independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel X nya adalah
“Kecepatan jaringan internet wifi.id”.
2. Variabel
Y (Terikat/dependent)
Variabel
terikat/dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
adanya variabel independen (bebas). Variabel Y nya adalah “Minat belajar
Mahasiswa di kota Makassar”.
b.
Rancangan
Penelitian
Setelah
menentukan semua variabel penelitian, maka disusunlah desain penelitian yang
menjadi pedoman untuk menentukan langkah penelitian dan persiapan sampai pada
pelaksanaannya. Desain penelitian ini merupakan strategi untuk mengatur
penelitian
agar diperoleh data maupun kesimpulan yang diharapkan. Menurut Sugiyono (2010),
bahwa desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul
selama proses penelitian.
Tahapan
ini merupakan gambaran mengenai keseluruhan perencanaan, pelaksanaan,
pengumpulan data, analisis dan penafsiran data. Adapun tahapan-tahapan
penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1) Tahap
Persiapan
Dalam
tahap persiapan ini ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti.
Kegiatan tersebut antara lain yaitu:
a) Menyusun
rancangan Penelitian
b) Pemilihan
wifi corner di PT. Telekom Indonesia
c) Penelitian
Awal
d) Menyiapkan
perlengkapan lapangan
2) Tahap
pengumpulan data dan informasi
Pada tahap ini
peneliti memasuki lapangan dan berusaha untuk memenuhi pengumpulan data dengan
menggunakan instrument berupa angket, interview dan dokumen yang di perlukan
dalam penelitian. Adapun dalam tahap penelitian ini data-data yang dikumpulkan
yaitu data tentang Mahasiswa pengguna wifi.id dengan menjawab pertanyaan dalam
angket. Data yang berasal dari dokumentasi yaitu: profil wifi corner di
PT.Telkom Indonesia, data-data seperti data mahasiswa, data karyawan dan staf,
data sarana dan prasarana. Data yang meliputi wawancara yaitu: pendapat para Mahasiswa
di kota Makassar yang menggunakan wifi.id dengan kecepatan tinggi apakah dapat
berpengaruh terhadap minat belajarnya. Data yang berasal dari observasi berupa
foto/gambar dan catatan dari kondisi wifi corner. Data yang berasal dari angket
yaitu: data hasil dari jawaban anggota sampel dalam mengisi dua macam angket
yaitu angket mengenai kecepatan internet wifi.id dan minat belajar mahasiswa di
kota makassar.
3) Tahap
Analisis Data
Setelah
data-data yang diperlukan dalam penelitian terkumpulkan, maka tahap selanjutnya
adalah tahap analisis data. Dalam tahap ini peneliti menganalisis data yang
telah diproses sesuai dengan data yang diperoleh yaitu apa adanya, sehingga
dapat diperoleh kesimpulan dan analisi penelitian dengan sebenar-benarnya.
Teknik analisis data yang dimaksud penulis yaitu berusaha
untuk memberikan uraian mengenai hasil penelitian tentang ada atau tidaknya
pengaruh kecepatan jaringan internet wifi.id terhadap minat belajar mahasiswa
di kota makassar.
4) Tahap
Penyusunan Laporan
Pada tahap ini data yang telah diolah disusun secara
sistematis disajikan secara ringkas dan rapi agar dapat memberikan informasi
inti dari kumpulan data yang ada. Langkah Terakhir adalah menarik kesimpulan
dari hasil penelitian yang terkait dengan masalah penelitian.
C.
Definisi
operasional variabel
Definisi operasional adalah definisi
yang dirumuskan oleh peneliti tentang istilah-istilah yang ada pada masalah
peneliti dengan maksud untuk menyamakan presepsi antara peneliti dan dengan
orang-orang yang terkait dengan penelitian.
Sesuai dengan judul dan rumusan masalah di atas,
maka yang perlu peneliti rumuskan definisi operasionalnya adalah sebagai
berikut:
1. Kecepatan
jaringan internet wifi.id
Dengan kecepatan jaringan internet wifi.id apakah
dapat berpengaruh terhadap miat belajar mahasiswa di kota Makassar.
2. Minat
belajar
Minat
belajar adalah suatu penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu diluar diri. Seseorang memiliki minat terhadap subjek tertentu
cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu
(Djamarah, 2008).
D.
Populasi
dan Sampel
1.
Populasi
Populasi adalah himpunan
yang lengkap dari satuan atau individu-individu yan karakteristiknya ingin
diketahui (Anggoro, 2007).
Menurut definisi
diatas, maka yang menjadi populasi atau sasaran penelitian adalah seluruh mahasiswa pengguna wifi.id di kota Makassar.
2. Sampel
Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada
penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan teknik purposive sampling,
yaitu suatu cara pengambilan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan
tertentu, serta berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah
diketahui sebelumnya. Menurut
Arikunto (1997), apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Jika jumlahnya besar
maka dapat diambil 10-15 %, 20-25% atau lebih, tergantung dari : (1) kemampuan
peneliti dari segi waktu dan dana, (2) sempit luasnya wilayah pengamatan dari
subjek dan (3) besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.
Dengan mengingat
jumlah mahasiswa pengguna wifi.id pada PT. Telkom Indonesia yang akan di teliti
dari data yang diperoleh, jumlah sampel dengan mengambil 60% adalah 90
mahasiswa pengguna wifi.id.
Jadi
sampelnya adalah
Jumlah
pengguna :
mahasiswa
pengguna wifi.id
Jadi
sampel yang akan diambil peneliti sebanyak 54 mahasiswa pengguna wifi.id, dengan
pengambilan sampel secara acak.
E. Teknik dan Instrumen pengumpulan
data
1.
Teknik
Pengumpulan data
Pengumpulan data
dalam penelitian dapat dilakukan dengan beberapa metode pengumpulan data,
sehingga data yang diperoleh memang benar-benar dapat diuji kebenarannya dan
data dapat dipertanggung jawabkan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan
oleh peneliti, diantaranya:
1. Observasi
Teknik observasi
merupakan teknik yang dilakukan secara langsung di lapangan untuk mendapatkan
data tentang kondisi atau keadaan wifi corner yanag akan menjadi
tempat penelitian, misalnya menyaksikan langsung aktivitas
pengguna wifi.id.
2. Angket
(Kusioner)
Metode angket
atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2010).Angket atau kusioner ini untuk
mendapatkan data mengenai variabel independen
(kepadatan) dan variabel dependent (proses pembelajaran). Angket tersebut disusun dalam bentuk empat pilihan
jawaban , yaitu : (a) Selalu (b) Sering (c) Kadang-kadang (d) Tidak Pernah. Sedangkan sistem penilaian yang
dilakukan mengikuti prosedur penilaian skala likert dengan ketententuan sebagai
berikut :
Pernyataan
|
Skor pilihan alternatif respon
|
|||
SL
|
SR
|
KK
|
BR
|
|
Positif (+)
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Negatif (-)
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Tabel. 3.1 Prosedur Penilaian Skala Likert
Proses perhitungan terhadap data yang sudah diberi skor
menurut jenis data yang dikumpulkan yaitu data kualitatif yang kemudian diubah
menjadi data kuantitatif, maka teknik yang digunakan adalah analisis statistik,
yaitu dengan menggunakan rumus statistik yang digunakan untuk mendeskripsikan
hasil penellitian dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan
:
F = Frekuensi
N = Jumlah Responden
P = Angka persentase
3. Wawancara
Wawancara adalah
suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung
dari sumbernya. Wawancara ini digunakan, karena
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam, sehingga data
yang berhubungan dengan kecepatan jaringan internet wifi.id dapat berpengaruh
terhadap minat belajar mahasiswa di kota Makassar yang menggunakan wifi.id.
Data yang diperoleh diharapkan dapat lebih jelas dan relevan, misalnya seperti
data kondisi wifi corner itu sendiri, banyak tidaknya mahasiswa yang
menggunakan wifi.id.
Peneliti
menggunakan pertanyaan tak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka
dimana responden secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. Responden interview
dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menggunakan wifi.id yang ada di
wifi corner PT.Telkom Indonesia,yangdigunakan oleh peneliti sebagai subjek
penelitian.
4. Dokumentasi
Teknik ini dilakukan guna memperoleh informasi yang dapat memperkuat
penelitian, teknik dokumentasi ini bertujuan untuk memperoleh data-data untuk
lampiran tempat yang akan diteliti.
2. Instrumen
Pengumpulan Data
Penelitian ini secara pokok melibatkan dua variabel data,
yaitu data kecepatan jaringan internet wifi.id (variabel X) dan minat belajar mahasiswa
kota Makassar (variabel Y).
Data penelitian untuk variabel (X) kecepatan jaringan internet wifi.id diperoleh melalui kuesioner atau angket yang disebarkan kepada responden penelitian. Angket
tersebut terdiri dari 20 pertanyaan yang mengenai bagaimana kecepatan
jaringan internet wifi.id, seberapa besar kecepatan jaringan wifi.id ini, dan
apakah dengan kecepatan yang di keluarkan oleh wifi.id dengan kecepatan
maksimumnya hinnga 100 mbps dapat menarik minat untuk menggunakanya.. Sedangkan data penelitian mengenai
variabel (Y) minat belajar
mahasiswa kota Makassar diperoleh
melalui kuesioner atau angket juga yang
akan diberikan oleh peneliti kepada responden. Angket
tersebut terdiri dari 20 pertanyaan yang mengenai bagaimana minat belajar merka
setelah mendapat jaringan yang cepat dan apakah dengan jaringan ini dapat
menjadi solusi yang baik untuk mendapatkan bahan belajar yang mudah dan cepat.
F.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data.
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yaitu
pengolahan dan analisis data. Adapun teknik pengolahan data, sebagai berikut:
1.
Skoring
: Mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari responden kedalam kategori-kategori,
klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda atau skor berbentuk angka pada
masing-masing jawaban.
2.
Tabulating
: Membuat tabel-tabel untuk memasukkan jawaban-jawaban responden yang kemudian
dicari presentasinya untuk dianalisa.
Setelah data-data diolah langkah selanjutnya adalah
menganalisis data. Teknik analisis data yang dimaksud penulis yaitu berusaha
untuk memberikan uraian mengenai hasil penelitian tentang ada atau tidaknya
pengaruh kepadatan siswa di dalam kelas terhadap proses pembelajaran. Penulis dalam hal ini menggunakan teknik analisis data
sebagai berikut :
1.
Analisis
Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan kepadatan
siswa di dalam kelas yang dilihat
dari hasil penyebaran angket dan proses pembelajaran pun
juga yang dilihat dari hasil angket
yang sebarkan.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya
presentase jawaban angket dari responden. Rumus yang digunakan ialah:
Keterangan
:
F = Frekuensi
N = Jumlah Responden
P = Angka persentase
Rumusan
diatas digunakan untuk menghitung data-data dari angket tentang kepadatan ruang
kelas dan angket tentang proses pembelajaran geografi. Setelah itu penulis
menggunakan makna standar sebagai berikut :
a. 76-100
% : Selalu (SL)
b. 56-75%
: Sering (SR)
c. 40-55%
: Kadang-kadang (KK)
d. 0-40%
: Baru (BR)
2. Mengetahui
Pengaruh Antara Variabel X dan Variabel Y
Untuk mengetahui
pengaruh kecepatan jaringan internet wifi.id terhadap minat belajar mahasiswa, peneliti
menggunakan analisis regresi sederhana. Regresi adalah metode statistik yang
digunakan untuk menentukan kemungkinan bentuk hubungan variabel X dan variabel
Y.
Ý = a + bX
keterangan:
Ŷ:
Nilai yang diramalkan.
a
: Harga Y ketika harga X = 0 (Harga konstan)
b
: Koefisien regresi
X:
Variabel Bebas
n
: Jumlah data
|
|
Selanjutnya dalam regresi sederhana ada dua tahap
uji, yaitu uji linieritas regresi dan uji signifikansi, adapun rumusnya adalah:
1.
|
|
|
|
|
|
Keterangan
:
RK :
Rerata Kuadrat
JK :
Jumlah Kuadrat
RKY :
Rerata Kuadrat Y
RKK :
Rerata Kuadrat Kesalahan
RKreg :
Rerata Kuadrat Regresi
JKreg : Jumlah Kuadrat Regresi
dk : Derajat Kebebasan
n : Jumalah Sampel
k : Peubah (2)
a.
Uji linear regresi dengan kriteria
1) Ho diterima,
jika Fo
<
Ft,
maka hubungan X dan Y linier
2) Ha
diterima,
jika Fo
>
Ft,
Hubungan
X dan Y tidak linier
b.
Derajat kebebasan
1) dk pembilang : k-1
2) dk penyebut : n-k
2. Uji
Signifikansi
Adapun
kaidah atau kriterianya adalah:
1)
Ho
diterima,
jika Fo<
Ft
,
maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
2)
Ha
diterima,
jika Fo>
Ft,
maka ada pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
Jika ingin mengetahui
hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka dapat Menggunakan Rumus product moment.
|
Keterangan :
r = koefisien antara variabel x dan y
=
Jumlah skor distribusi x
= Jumlah skor distribusi y
= Jumlah perkalian skor x dan y
N =
Jumlah responden x dan y yang mengisi kuesioner
= Jumlah kordinat skor distribusi x
= Jumlah kordinat skor distribusi y
Hipotesisi
product moment adalah :
H0 : Tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y,
jika F0 ≤ Ft, atau H0 diterima.
Ha : Ada Hubungan antara variabel X dan
variabel Y, jika F0 ≥
Ft, atau Ha diterima.
Afidburhanuddin. 2013. Landasan
Pendidikan dan Penerapan. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/landasan-pendidikan-dan-penerapannya/. Di akses
tanggal 21 April 2017.
Agus Sujanto. 2004. Pisikolog Kepribadian. Rineka Cipta. Jakarta
Anggoro. 2007. Metode Penelitian. Universitas Terbuka. Jakarta
Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik.
Rineka Cipta.
Jakarta
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik.
Rineka Cipta.
Jakarta
Buchori. 1991. Psikologi Pendidikan. PT.
Aksara Baru. Jakarta.
Budi
Sutedjo Dharma Oetomo, 2002. Perencangan dan Pembangunan Sistem Informasi, Andy
Offset, Yogyakarta.
Djaali.
2007. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Jogianto, 2008. Metodologi
Penelitian Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi
Keperilakuan. Andi. Yogyakarta.
Mc Leod,
Raymond,Jr & George Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Edisi
8. Jakarta: PT.Indeks.
Priyambodo,
Tri Kuntoro. 2005. Jaringan Wifi, Teori dan Implementasi. Andi.Yogyakarta
Slameto. 2001. Belajar da Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.
Rineka Cipta. Jakarta.
Slameto. 2010. Belajar da Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.
Rineka Cipta. Jakarta.
Stiawan Deris, 2008. Wireless
Fundamental, Instalation, & Implemetation. Fakultas Ilmu Komputer. Skripsi.
Universitas Sriwijaya.
Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Psikolo Belajar. Rineka Cipta.
Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Wibro.
2014. Landasan Teori Wifi id. http://wibrobjm.blogspot.co.id/2014/10/landasan-teori-betsy.html.
diakses tangga 20 april 2017.
Zainuri Achmat, Endang Siti Astuti, dan Rezki
Yudhi Dewantara, 2015 Pengaruh
Kemudahan Penggunaan Dan Kemanfaatan Teknologi Informasi Berbasis Wireless Terhadap
Niat Pengguna Internet. Jurnal Administtrasi Bisnis. Vol. 27, No 1. Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar